JAKARTA. Bisnis properti yang masih menjanjikan membuat PT Alam
Sutera Realty Tbk (ASRI) gencar mencari pendanaan. Kali ini, ASRI akan
menawarkan obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat sekitar US$ 250 juta
Sekretaris Perusahaan Alam Sutera Realty, Hendra Kurniawan
mengatakan, nilai obligasi tersebut sekitar US$ 200 juta - US$ 250 juta.
"Range-nya jangan sampai melebihi rasio utang dan kemampuan kami,"
ujarnya, Jumat (15/3). Penerbitan obligasi ini melalui anak usaha ASRI
yaitu, Alam Synergy Pte Ltd
Dari obligasi ini, Hendra berharap, bisa mendapatkan bunga yang lebih
murah. ASRI juga belum menetapkan jangka waktu obligasi tersebut. "Yang
penting bukan kapan, tapi bunga yang paling murah itu," kata dia.
Dana hasil penerbitan obligasi dollar AS akan digunakan untuk
membayar utang bank sebanyak 40%. Sedangkan 40% lainnya akan digunakan
untuk membeli lahan. Sisanya 20% untuk modal kerja.
ASRI menyewa jasa Morgan Stanley dan UBS AG sebagai arranger untuk
menawarkan obligasi. Rencananya mulai 18 Maret 2013, ASRI bersama dua
arranger akan menawarkan ke investor Singapura, Hong Kong dan London.
ASRI telah meraih peringkat B1 dengan outlook stable dari Moody's,
dan B dengan outlook stable dari S&P. Peringkat B1 dari Moody's itu
naik dari sebelumnya B2. Peringkat ini disematkan pada perusahaan dan
obligasi ASRI.
Kenaikan rating ASRI ini merupakan refleksi dari kinerja ASRI yang
cukup baik di tahun ini. Terutama dalam mengembangkan Alam Sutera dan
penjualan di Pasar Kemis, Tangerang. Namun, Moody's menilai, penerbitan
obligasi memiliki efek negatif pada ASRI jika tidak bisa meningkatkan
target penjualan.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Benedictus Agung Swandono pun
menilai, langkah ASRI menerbitkan obligasi berdenominasi dollar AS ini
cukup mengkhawatirkan pasar. Meskipun dana hasil penerbitan obligasi
digunakan untuk membayar utang lama (refinancing).
Sebab, penerbitan obligasi akan menaikan debt to equity ratio ASRI
menjadi 85%. Padahal Juli 2012, DER ASRI masih 46%. "Utang ASRI saat ini
sekitar Rp 2 triliun, dan akan menambah utang Rp 2,5 triliun maka
posisi utang ASRI akan mencapai Rp 4,5 triliun," ujar dia.
Apalagi bila obligasi berdenominasi dollar AS memiliki bunga yang
tinggi. Seharusnya, kata Benedictus, ASRI menerbitkan obligasi dalam
rupiah, sehingga risiko selisih kurs lebih rendah. Ditambah lagi, saat
ini inflasi masih dalam tren naik.
Karena itu, Benecdictus merekomendasikan hold pada saham ASRI. Dia
menargetkan harga saham ASRI di Rp 920 per saham. Jumat (15/3) saham
ASRI ditutup menguat 1,01% menjadi Rp 1.000 per saham.
sumber : http://investasi.kontan.co.id/news/asri-akan-rilis-obligasi-us-250-juta
No comments:
Post a Comment